Thursday, March 10, 2011

Buku #8 2011: Detektif Feng Shui 3: Misi Khusus

Buku ini adalah buku yang gw beli sekitar tahun 2007. Atau 2006 ya? Lupa. Dari serial Detektif Feng Shui inilah gw mengenal Nuri Vittachi dan nge-fans sama dianya. Kabarnya, Mr. Vittachi ini selalu dateng ke acara Ubud Writers and Readers Festival. Sayangnya, gw selalu ga dateng ke acara itu. Jadi, ya sudahlah....

Mirip dengan buku pertama serial ini, isi cerita di dalamnya terpisah-pisah. Setiap bab berisi tentang petualangan yang berbeda. (Buku yang kedua ceritanya nyambung terus sepanjang buku). Karena itu, kita bisa aja baca dengan ngacak. Tapi, gw ini orangnya ga terlalu suka ngacak2 apa-apa yang udah disusun rapi. Jadi, walaupun buku ini udah pernah dibaca dan sekarang dibaca ulang, tetep aja gw bacanya ngurut -dari depan ke belakang-.

Oya, dan mirip dengan buku pertama, di awal setiap cerita selalu ada cerita kecil yang ditulis dengan huruf miring dan diberi judul Mutiara Kebijakan Timur dan dikarang oleh C.F. Wong, sang tokoh utama di buku ini. Myra, temen yang pernah ikut Ubud Writers and Readers Festival dan ketemu langsung ama Nury Vittachi, kemaren cerita bahwa ada seorang pembaca yang bertanya ke Mr. Vittachi siapakah penulis Mutiara Kebijakan Timur ini, apakah cerita2 itu disalin dari buku apa gitu. Dan dijawab ama Mr. Vittachi: "Yang nulis Mutiara Kebijakan Timur itu ya saya sendiri." Sepintas terdengar seperti pertanyaan bodoh ya, tapi gw juga paham kok kenapa pembaca yang gw ga kenal itu nanya begitu.

Nah, nah, lalu ini ada salah satu cerita dari Mutiara Kebijakan Timur yang ada di cerita ke enam yang judulnya Sedikit Masalah Komputer.

Pada zaman Dinasti Tang (618 - 907), ada banyak rahasia di kerajaan.

Orang-orang saling berkomplot. Orang-orang saling membicarakan satu sama lain di belakang. Orang-orang sangat berhati-hati dengan apa yang mereka ucapkan. Orang-orang sangat berhati-hati dengan apa yang mereka lakukan.

Semuanya kecuali satu orang. Pejabat Guo Zyi mengambil palu dan paku. Dia memaku pintunya hingga terbuka lebar. Anggota keluarganya tak ada satupun yang bisa menutupnya. Semua orang yang lewat bisa melihat apa yang ada di dalam.

Saat orang-orang berjalan melewatinya, mereka akan melongok ke dalam.

Guo Zyi sangat menyayangi putrinya. Putrinya sangat suka main perintah. Guo Zyi bersikap seperti pelayan padanya. Orang-orang melihat ia menyisir rambut putrinya. Orang-orang melihat ia memasak untuk putrinya. Orang-orang melihat putrinya sering memarahinya. Semua orang tertawa melihat keduanya.

Dua anak lelakinya berkata:

--Ayah, tolong tutup pintunya. Karena semua orang bisa melihat kita.

Tetapi Guo Zyi menjawab:

--Aku takkan menutup pintu. Karena semua orang bisa melihat kita.

lalu tibalah suatu masa ketika banyak fitnah dan kebohongan yang ditujukan untuk menjatuhkan para pejabat kota. Banyak pejabat kehilangan kedudukan. Banyak orang yang saling menuduh.

Tetapi sepanjang masa kekacauan pemerintahan itu, tak ada seorang pun yang berani menuduh Guo Zyi.


Kalau kau membuka pintu hatimu, Bilah Rumput, kau bisa mengungguli kekuatan jahat yang menyebarkan fitnah dan kebohongan. Kekuatan besar ini bisa kau peroleh sendiri, tanpa butuh keajaiban atau bantuan dari Surga.

Sebuah pepatah Cina kuno mengatakan:
--Dia yang bergerak menuju cahaya tidak membutuhkan kerlip dupa.

(Mutiara Kebijakan Timur oleh C.F. Wong, bagian 126) -hal. 231 - 233


Membaca ini, gw jadi teringat ama temen2 yang kadang suka berahasia-rahasia, tidak bercerita jujur apa adanya, tidak membuka pintu hati, yang akhirnya menciptakan gosip-kabar burung-berita simpang siur yang bikin siwer pendengarnya, karena ga tau lagi mana yang bener dan mana yang salah. Sebagai Nyi Tolombong, kadang-kadang gw (beruntung?) mendapatkan cerita dari berbagai sisi sehingga bisa menguraikan gosip kusut. Yang tentu saja diuraikan dengan cara yang sangat subyektif dari pihak gw yaaa... haha.

Tapi, terus jadi mikir sendiri, selama ini apakah gw sudah membuka pintu hati gw lebar-lebar, selebar pintu rumah pejabat Guo Zyi yang akhirnya membuat dia terhindar dari fitnah dan kebohongan?

Eh, di luar kontemplasi gw atas bagian ini, secara keseluruhan buku Detektif Feng Shui (yang ini dan 2 buku sebelumnya) adalah buku yang menyenangkan. Gw yang selama ini memandang feng shui dengan sebelah mata dan menganggap kalo feng shui itu cuma ajaran mistik orang-orang tua (Cina) jadi lebih ngerti apa filosofi dasar di balik seluruh tetek bengek feng shui yang ribet itu. Ditambah lagi, walopun metode yang dipakai adalah feng shui, buku ini tetep buku detektif, yang ada masalah pencurian, pembunuhan, dan masalah-masalah lain yang harus dipecahkan. Oh, how i love detective stories!

1 comment:

Djefi Febian said...

Boss, sharing info yah..Kalo ada yang berminat dengan novel ini, silahkan kunjungi www.aksiku.com - Toko Buku Bekas Online, selagi ada, ini linknya http://www.aksiku.com/2013/09/novel-bekas-detektif-feng-shui-3-misi.html