Wednesday, January 25, 2006

Program Diet

Awalnya adalah sejak setelah lebaran kemaren. Antara gara2 makanan lebaran yang gila2an enaknya dan badan yang emang dari sononya jarang langsing, beberapa temen gw mulai menjalankan program diet/detoks. Ada yang cuma makan dan minum sayur dan buah doang selama 3 hari, ada yang minum teh jati belanda untuk melancarkan pencernaan, trus ada juga yang menjalankan diet Horfa (high protein, low carb) selama 2 minggu (emang cuma boleh dilakukan cuma 2 minggu dan diulang lagi setelah 3 bulan, kalo mau).

Semula gw ga ikutan, walaupun badan gw itungannya adalah 2 (dengan prinsip dasar Dita adalah 1, Bert adalah 3, dan Liyoni adalah 4, sehingga kalau dijumlah kami berempat diitung 10). Lalu, gw merasa kok timbangan gw nambah mulu ya.... Turun, ok! Tetep, ok. Tapi, kalo nambah, wah ga ok banget tuh. Jadi, gw memutuskan untuk ikutan diet Horfa. Itu pun setelah melihat kesuksesannya pada dua orang temen gw yang lain dan dengan pertimbangan bahwa gw ga akan kelaparan dan tidak menyusahkan.

Lalu dimulailah program diet gw dan gw langsung merasakan efek2nya.
Efek 1: Kantong gw jebol. Gw baru merasakan betapa mahalnya harga daging sapi. Apalagi yang lemaknya sedikit. Harga daging sapi di Superindo Bandung: Inside = Rp. 5450/ons, Topside = Rp. 5950/ons, Sirloin = Rp. 6250/ons, selebih ga gw lirik lagi karena .... sudahlah, bikin pusing kepala dan kantong gw.

Efek 2: Trauma terhadap sayur bening. Pada hari pertama menu makan gw adalah bayam rebus, 2 telur rebus dan 1 tomat segar. Karena ga pernah masak bayam sebelumnya, maka gw bertanya kepada Bert yang lumayan jago masak: gimana caranya masak sayur bayam kalo ga boleh pake garam dan penyedap rasa? Dan jawabnya adalah masaklah dengan menggunakan bawang merah dan gula biar ada rasanya. Tapiiiiii....entah dimana salahnya atau emang gw tidak ditakdirkan untuk jago masak sayur bayam, hasil masakan gw rasanya GA ENAK BANGEDH! Kalo mengutip istilahnya Mira, sayur bayam gw adalah The Most GaEnakest Sayur Bayam In The World. Lalu, karena terpaksa minggu depannya gw makan sayur bayam lagi. Tapi, demi menghindari kejadian traumatis yang berkepanjangan, urusan masak-memasak sayur bayam gw serahkan kepada Bert. Dan hasilnya....enaaaak. Tapi, kayaknya masih akan lama lagi deh sampai gw bener2 bisa menikmati sayur bayam.

Efek 3: Gw masak! Sebetulnya gw BISA masak. Gw juga bisa ngarang2 bumbu dan tetap menghasilkan makanan yang edible, heheh... Tapi, sesuai dengan prinsip kepraktisan yang gw anut dengan setia, memasak makananmu sendiri itu GA PRAKTIS. Ditambah lagi, masak sendiri itu ga ekonomis. Hoho...pasti ada yang protes nih. Begini, gw jelaskan maksud gw ya.... Kalo belanja, ada jumlah minimal tertentu yang harus dibeli. Misalnya, beli bayam minimal harus seikat, ga boleh beli bayam setengah ikat; beli cabe rawit minimal Rp. 200 yang isinya kira2 7-8 buah, ga boleh beli cuma 1 buah; beli penyedap rasa minimal harus 1 bungkus, ga boleh beli secukupnya (seperti yang tertulis di resep2); beli jeruk nipis minimal harus 1 butir, ga boleh beli seperempat butir. Nah, kalo masaknya untuk beberapa orang, bayam seikat pasti habis, cabe Rp. 200 pasti habis, sebungkus penyedap rasa dan sebutir jeruk nipis juga pasti habis. Tapi, kalo masak cuma buat 1 orang, semua bahan2 itu belum tentu habis. Jadi, untuk mensiasatinya semua bahan itu langsung dimasak atau kalo punya kulkas ya sebagian bahan itu disimpan di kulkas. Tapiiiii.... (ada tapi-nya lagi nih), kalo lambungnya kecil biasanya makanannya suka ga abis trus jadi basi trus dibuang, trus kalo menyimpan bahan makanan di kulkas, kalo yang nyimpen itu orangnya kayak gw, biasanya suka lupa trus membusuk di dalam kulkas. Yuck! Akhirnya bahan2 itu juga harus dibuang. Benar2 pemborosan! Sama sekali ga ekonomis! Sekarang percaya kan ama gw? Jadi, mending beli makan aja, ga repot masak dan ga buang2 apapun. Lagian duit yang dikeluarkan pun kurang lebih sama jumlahnya.

Efek 4: Berat badan gw turun. Horee! Ini dia tujuan gw menjalankan program diet. Setelah beberapa hari berat badan gw turun 4 kilo. Tapiiiii, karena terlena dan kurang ketat dalam menjalankan program diet (nyolong2 makan kue kering, es krim, dan french fries) berat badan gw naik lagi 1,5 kilo. Huh!

Efek 5: Jadi bingung mau makan apa. Hari ini program dietnya berakhir. Setelah 2 minggu terbiasa dengan menu yang sudah ditentukan, hari ini gw bangun pagi dan berpikir, "Hari ini gw makannya apa ya? O iya, hari ini kan gw boleh makan apa aja. Heheheh... *ketawa kayak setan* Tapi, kalo gitu gw makan apa dong?" *balik bingung lagi* Dan sampai sekarang gw belum memutuskan mau makan apa.

Efek 6: Ketagihan apel. Karena ga boleh ngemil, maka demi menghindari lapar setiap waktu makan selalu diakhiri dengan makan apel banyak2. Jadi, sekarang daripada ngemil jajan gw memilih untuk ngemil apel. Wow, sungguh sehat ya.... Tapi, karena baru berlangsung satu hari, kegiatan mengemil apel ini belum terbukti reabilitas dan validitasnya. Huwahahaha....

Sunday, January 15, 2006

Komen buat blog Erik

Tulisan ini sebenernya dibikin buat ngomentarin tulisan Erik tentang game oldskool di blog dia. Tapi, pas gw preview, kok panjang banget ya? Entar malah ngalahin postingan aslinya. Dan berhubung udah terlanjur menulis, kok sayang kalo ga di-publish. Jadi, mending dimasukin ke blog sendiri aja lah ya..... :D

Ini dia:

Haha...mirna **** banget sih, kejeduk tangga gara2 Mario...

Eh, gw kan mo ngomentarin blog erick ya....

Gw punya lho Bubble Bobble di komp gw sekarang. Trus ada satu lagi game yang kayak gitu, namanya Snowball...Snowman (hah, ini sih spidol)...ato apa ya...pokonya ada Snow2nya gitu. Dulu gw mainin di Nintendo yang dibeliin ama nyokap gw karena gw jadi juara umum di sekolah *horeee!* Tapi, gw ga inget apa pernah namatin ato ga. Tapi, gw pernah namatin Puzzle Bobble yang 100 level itu dan Ms. Pacman (kenapa ga dinamain Pacwoman atau Paclady atau Pacgirl aja ya?)yang bentuknya kayak Pacman biasa tapi punya tahi lalat di deket mulutnya kayak Cindy Crawford dan punya bulu mata yang panjang, yang jumlah levelnya juga 100. Scene akhir Ms. Pacman setelah tamat adalah dia dan Pacman lagi jemur diri di pantai trus ada anak pacman kecil2 banyaaaaak banget. Hih, buwek banget!

Kalo Mario Bros, gw pernah namatin yang judulnya Mario World. Maennya pas liburan SMA kelas 2, trus gw maen dari jam 9 pagi ampe jam 3 sore. Gara2 gamenya ga bisa disave. Maennya ampe mau muntah gara2 kelamaan di depan tipi, ga mandi, ga makan siang, nyolong2 pipis pas mario lagi mengibarkan bendera. Perjuangan berat deh pokoknya. Eh, sekarang si arif malah punya game Mario lengkap dari yang jebot ampe yang baru DI komputer, yang artinya bisa diSAVE! Huh!

Kalo Contra, dengan bangga gw umumkan : GW PERNAH NAMATIN CONTRA!!! Berdua ama adek gw. Setelah sekali berhasil tamat, selanjutnya gw berkali2 berhasil namatin game itu SENDIRIAN. Huehehehe...Scene terakhirnya, ya Rik kalo lu mau tau (harus mau!), adalah dua orang cowo berbadan macho itu masuk ke dalam pesawat dan keluar dari planet alien dan planet itu meledak dak dak. Gw inget juga musuh sebelum raja di level terakhir adalah serangga2 yang bentuknya perpaduan antara cumi2 dan kecoak, sungguh menjijikkan. Btw, raja2 Contra tuh ga ada yang keren ya, apalagi yang level 1. Semuanya berbentuk mesin metal yang ngeluarin tembakan berbentuk bulat2 dan elips2.

Sonic? Ga suka. Gw cuma pernah mainin Sonic 3D yang gambarnya bikin muntah, gambarnya naik-turun (soalnya ga semuanya muat di layar) dan rajanya yang level 1 gw ga ngerti gimana cara ngurangin darahnya.

Sunday, January 08, 2006

I really cannot resist him



Pertama kali gw liat Pierce Brosnan adalah di film seri Remington Steele. Dan seinget gw, gw nonton film itu bukan karena Pierce Brosnan, tapi lebih karena Remington Steele adalah film detektif. I always like that kind of movie/serial.
Jadi kapan gw suka ama orang ini?
Kayaknya pas dia udah mulai dinominasikan jadi James Bond deh. Film GoldenEye kan jarak pembuatannya jauh banget ama film James Bond yang sebelumnya. Yah, sejak itu gw jadi sukaaaaa banget ama Mas/Oom Brosnan ini. Terutama dengan kegantengannya yang makin lama makin mantabh!
Ok, cukup segitu aja tentang gw yang mencintai Mas Brosnan. Ini sedikit data tentang Mas Brosnan yang gw 'colong' dari IMDB.com

Mini Biography

Pierce Brosnan was born in Drogheda, County Louth, Ireland on May 16, 1953 and lived in Navan, County Meath until he moved to England, UK at an early age (thus explaining his ability to play men from both backgrounds convincingly). His father left the household when Pierce was a child and although reunited later in life, the two have never had a close relationship. His most popular role is that of British secret agent James Bond. The death, in 1991, of Cassandra Harris, his wife of ten years, left him with three children - Christopher and Charlotte from Cassandra's first marriage and Sean from their marriage. Since her death, he has had two children with his second wife, Keely Shaye Smith.

Spouse
Keely Shaye Smith (4 August 2001 - present) 2 children
Cassandra Harris (27 December 1980 - 28 December 1991) (her death) 1 child
Trademark

Has a scar on the right side above his top lip. He was hit by a stunt man on the making of Tomorrow Never Dies (1997).

Trivia

He adopted his first wife Cassandra Harris's children, Charlotte (b. 1972) and Christopher (b. 1973), after their father died in 1986.

Was made a Freeman of Navan, Co. Meath, Ireland (the town he lived in until he moved to England in 1964) on 11th November 1999.

Owns his own production company, Irish DreamTime. Its first release was The Nephew(1998).

Chosen by People (USA) magazine as one of the "50 Most Beautiful" people in the world. [1996]

Chosen by People magazine as one of the "50 Most Beautiful People" in the world. [1991]

The very first film he claims to have seen is the 007 movie Goldfinger (1964).

Enjoys fishing on the River Towy in Carmarthenshire, South Wales. Jimmy Carter (former American President) also enjoys the same fishing spot.

Is the third actor to play James Bond in more than two films, along with Roger Moore and Sean Connery.

At the Genesis Awards Ceremony, reunited with "Remington Steele" (1982) co-star Stephanie Zimbalist. [1996]

Hosted "Saturday Night Live" (1975). [5 May 2001]

On December 28, 1991, one day after their 11th wedding anniversary, his wife, Cassandra Harris, died in his arms. She died of ovarian cancer.

His mother, May, was 19 when she gave birth to him. She had married his father, Thomas, on August 16, 1952. However, his parents separated when he was still a baby, and from the age of 4 he was raised by his maternal grandparents, Philip and Kathleen Smith, while his mother went to London to train as a nurse. When he was 6, both grandparents died and he was passed around amongst relatives until Eileen Reilly took him into her lodging house. Finally, when he was 10, his mother was able to take him to her home in Putney, London. While in London, May had met a man, named Bill Carmichael, who had asked her to marry him, but she wanted approval from her son. Pierce gave his approval and the couple were married. From that point on, Bill treated Pierce as his real son and they got along fine. It was Bill who took Pierce to see his first Bond movie, Goldfinger (1964), and it was at that point that decided to take up acting.

At the age of 11 he was almost six feet tall, but he was still the target of bullies due to his being Irish.

Voted "Sexiest Man Alive" by People Magazine in 2001. --> setuju!

Is claustrophobic, making the filming of certain scenes in _Dante's Peak (1997)_ very difficult.

He was voted sixth in the Orange 2001 film survey of greatest British film actors ever.

In addition to his salary for his James Bond movies, Brosnan received a car. The BMW Z3 from GoldenEye (1995), an 8-series BMW (instead of the 750iL) from Tomorrow Never Dies (1997), and the Z8 from The World Is Not Enough (1999).

Early in his screen career, he portrayed the character of Remington Steele on the TV show "Remington Steele" (1982). His character was a career criminal gone "straight" as a private investigator, with an amazing knowledge of and obsession with classic cinema. In the episode "To Catch a Steele" (original air date 11-Feb-1983, episode 15), Remington Steele equates the case he is working on to the original movie The Thomas Crown Affair (1968), starring Faye Dunaway and Steve McQueen. Sixteen years later, he starred in the remake of that movie, The Thomas Crown Affair (1999).

He was given an honorary OBE by Britain's ambassador to Ireland, Stewart Eldon on 19th August 2003. Honorary OBEs are awarded on merit to non- British citizens by the Queen to people who have made an important contribution to British interests. The award formally makes him "an Officer of the Most Excellent Order of the British Empire".

After the release of Die Another Day (2002), he was approached by a prankster in a Dublin bar who asked to shake the actor's hand. He complied and then cracked up when he heard the man say, "That's the closest my hand will ever get to Halle Berry's arse [butt]."

On August 12, 1964, as an 11-year-old he flew, for the first time, from Ireland to the UK to join his mother May, the very day that Ian Fleming died.

Three sons: Sean Brosnan (b. September 13, 1983), Dylan Thomas (b. January 13, 1997) and Paris Beckett (b. February 27, 2001). He also has two adopted children, Charlotte (b. 1971) and Christopher (b. 1973).

He says that his favorite Bond films are From Russia with Love (1963) and For Your Eyes Only (1981), and that his least favorite Bond film is On Her Majesty's Secret Service(1969).

Became an American citizen on 23 September 2004 but still plans to keep his Irish citizenship.

He studied under Yat Malmgren, a dancer and drama teacher who also worked with Sean Connery in the 1950s and is credited with helping him develop a strong sense of movement and presence.

According to the James Bond tailors in London, he has been both the lightest and heaviest of all the James Bonds. The tailors who fitted him for his Bond films state that in his first Bond movie, _GoldenEye (1995)_ , he weighed 164 pounds, making him the lightest actor to play Bond. However, in his fourth Bond movie, Die Another Day (2002), he weighed 211 pounds, making him the heaviest actor to play Bond.

He says that the first two films he saw at the cinema, Goldfinger (1964) and Lawrence of Arabia (1962), are also the two films that have had the most influence on him.

Graduated from the prestigious MA program at the Drama Center in London, England.

Was originally chosen to play 007 in 1986, but his contract with the TV series "Remington Steele" (1982) prevented him from doing so. Instead, the role went to Timothy Dalton.

Was considered for the role of Batman/Bruce Wayne in Batman (1989).

Brosnan's Bond was mainly dressed with shirts and ties from Turnbull & Asser, shoes from Church's, and suits from the Italian company Brioni. The cuff links and the belts were mostly Dunhill's.
Personal quotes

On his marriage to Cassandra Harris: "Our marriage gives me a stability that makes me feel that I can tackle the world".

On his good looks: "I don't see myself as the 'Hunk of the Month.'" --> ga cukup kalo cuma sebulan. Dia adalah 'hunk' untuk selamanya. Yay!

About his deceased wife, Cassandra Harris: "Cassie has made me the man I am, the actor I am, the father I am. She's forever embedded in every fiber of my being".

On why he thinks he would have regretted winning the James Bond role in 1986: "It's a role better suited to someone who is in his 40s, old enough to have the confidence and the sophistication and strength to be able to stand there and just let the moment sit. Bond is a man with the greatest of confidence. And playing that takes practice. In 1986, I think I was 33 or something like that, and I still looked like a baby. Finally, I'm growing into this face of mine. That takes time."

About the movie industry: "There's too many people in seats of power who just haven't got a clue what they're doing. They're bean counters, and it just pisses me off because consequently our kids go to see this crap movie... there's nothing with meaningfulness."

On why, after the 1987 demise of "Remington Steele" (1982), he appeared in a series of movies that ultimately failed in the box office: "I had to make a living. I had the mortgage to pay; I had the school fees to pay. I had bread and butter to put on the table. You know your worth as an actor, but you have to get a job."

"I think that all the films I've ever made are personal, even James Bond, because it's so much of myself, so much of who I am as a man and as an actor. You have to invest yourself in every character that you portray."

"And certainly in those dark days, in the 50s in Ireland, if you were a single parent living in that society, you were somewhat shamed and stigmatised. I can certainly relate it to my parents, especially my mother. The old man took to the hills and my mother never saw him again, and suddenly you are spoken about in the Sunday service in church, never directly but they would bring up the issue of being a single parent and of marriage falling apart."

"...there's that lovely line from that wonderful epic picture that I made called Grey Owl where they say to Archie Belaney, A man becomes what he dreams. You have dreamed well. Part of the dreams go back to my childhood and when I left Ireland in 1964, I discovered the cinema. One of the first films I saw was Goldfinger (1964) - I didn't want to be James Bond but the seed of cinema and pictures was sown there in Putney High Street. And then I discovered Clint Eastwood and Steve McQueen and the movies".

"There was only one Bond for me, and it was Sean Connery. That made the role daunting."

"I know most actors say otherwise, but I like sex scenes. Bond was supposed to be this great lover, but I always found the love scenes in those movies a little dull. It's lovely to work out the fantasy of it all in celluloid and then go home to my wife."

"To my eye, women get sexier around 35. They know a thing or two, and knowledge is always alluring."

"Bond is an enigma. He's smooth and bigger than life, but he's vague as a personality. It's a little like doing a period piece. Look, I'm thankful, the role made me an international star. I've been in the backwaters of Papua New Guinea and heard, 'Hey, Bond.'"

"Being an actor in Hollywood involves lots of things beyond acting. Charm really helps. And it's a good idea to incorporate a little Bond into all your dealings."

"They're too scared. They feel they have to top themselves in a genre which is just spectacle and a huge bang for your buck. But I think you can have your cake and eat it. You can have real character work, a character storyline and a thriller aspect and all kinds of quips, asides, the explosions and the women. We're just saturated with too many overblown action films with no plot. That's ludicrous. It's so damn crazy! That's absolutely sheer lunacy because Casino Royale is the blueprint of the Bond character. You find out more about James Bond in that book than in any of the other books. I would love to do a fifth Bond and then bow out, but if this last one is to be my last, then so be it. My contract is up. They can do it or not." [March 2004]

"George is just an angry, old, pissed off guy. He was never an actor, but some pissed-off Aussie who doesn't know how to show his feminine side. I met him, and he's got that kind of brittle edge to him." [On George Lazenby]

Salary
Die Another Day (2002) $16,500,000
The World Is Not Enough (1999) $12,400,000
Tomorrow Never Dies (1997) $8,200,000
GoldenEye (1995) $4,000,000
--> WOW! Gajinya naik 4x lipat, bo!

Sunday, January 01, 2006

Konser Musik Underground part 3

Ini adalah akhir dari trilogi Konser Musik Underground :D

Kali ini gw mau cerita tentang beberapa band2 yang manggung di konser ini. Sebetulnya cuma 2 band aja yang mau gw ceritain di sini, karena ya cuma 2 itu yang buat gw sangat berkesan dan penting untuk gw tulis di blog gw.

Band pertama adalah Power Punk. Karena suasana yang sangat ramai dan pendengaran yang sudah mengalami degradasi sebanyak 45%, gw dan Bert bengong sejenak pas MC-nya bilang, "Band berikutnya.....POWER PUNK!", karena kami berdua mendengarnya seperti ini: "Band berikutnya.....POWER PUFF!" Heh? Ada band metal yang namanya Power Puff? Seperti Power Puff Girl? Untungnya ada Ricky, temen dari Noise Maker Video Magazine, yang kemampuan pendengarannya tetap utuh dan siaga menerjemahkan kata2 yang diucapkan oleh orang2 yang ada di panggung sana untuk kami.

Penampilan Power Punk ini sungguh keren. Yang pertama kali muncul di panggung adalah bassist-nya yang berambut gondrong-rasta-pirang dan berbadan besaarrr. Orang ini penting lho, karena akan diceritakan lagi nanti. Diingat2 ya...

Lalu mereka mulai menyanyi.... JRENG-JRENG-JRENG-JRENG (suara instrumennya)......HRAAHH-HRAAAH-HRAAAAAAAAAAAH!!!! (suara vokalisnya).....JRENG-JRENG-JRENG-JRENG. Udah. Lagu selesai. Kayaknya ga nyampe semenit deh. Lalu, tanpa iringan musik, sang vokalis berkata, "Itulah lagu yang pertama. Judulnya .... (ga kedengeran). Sekarang, lagu yang kedua, judulnya 'Jimat Omong Kosong'." Dengan penuh harapan, gw dan Bert siap2 untuk mendengarkan lagu yang banyak liriknya. Tapi,harapan tinggal harapan, yang terdengar adalah.... JRENG-JRENG-JRENG-JRENG......HRAAHH-HRAAAH-HRAAAAAAAAAAAH!!!! JIMAT OMONG KOSONG! HRAAAH-HREEEH-HRROOOOWAAAAAH!!!!.....JRENG-JRENG-JRENG-JRENG. Udah. Gw dan Bert langsung ketawa ngakak2. "Huwahahaha, ini menyenangkan!" kata si Bert. Lalu setiap kali Power Punk menyanyi kami ketawa2 dan kadang2 saling bertanya, "Dia ngomong apa??" Hehehe... Sumpah, gw ga ngarang. Liriknya emang sama sekali ga kedengaran, bahkan oleh Ricky. Kecuali satu lagu yang agak2 terakhir, yang judulnya Manusia Super (kalo ga salah ;p). Liriknya berbunyi seperti ini: "Otot kawat, tulang besi, kencing batu. ANJING!" Gw sih cuma ngedenger pas bagian 'Anjing' doang, yang selebihnya dikasih tau ama Ricky.

Sekarang, masih inget ama bassistnya yang gondrong-rasta-pirang? Nah, di akhir suatu lagu, tiba2 mas bassist ini sprint di atas panggung, dari kanan-ke kiri-ke kanan-ke kiri lagi. Lalu, "bruakk!" amplifier bass-nya ketarik dan jatuh dari ketinggian 1,5 m dan menyebabkan instrumen yang lain kecabut kabelnya dan ga bunyi. Huayoooo!!!! Panitianya langsung panik, sementara mas bassist-nya ketawa2 nyengir. Hihihi.... Untunglah amplifier itu ga rusak dan konser berjalan terus. Beberapa orang, seperti si Bert, malah ga nyadar kalo sempet ada ampli jatuh. Karena si Bert sempet ngomel2, "Kok lama sih?"

Band yang kedua namanya ....er ... namanya... ehehehe *nyengir malu* ... gw lupa. Entar deh, gw tanyain ke temen gw. Ya sudahlah. Pokoknya band ini ternyata sangat terkenal di kalangan anak2 underground. Pas namanya diumumin, semua orang langsung riuh bertepuk tangan. Banyak banget yang maju ke depan buat joget2. Vokalis band inilah yang sering hampir jadi korban 'penculikan'. Mike yang dipegang ama vokalis band ini juga sering hampir jadi korban 'pencurian'. Suatu kali, sang vokalis udah hampir tenggelam di lautan pejoget, sementara mike-nya sudah diambil alih oleh fans yang menyangka suaranya sama merdunya dengan suara sang vokalis. Kalo band yang satu ini sih emang bener2 keren lah. Pas gw tanya ke temen gw, ternyata band ini sudah merilis album dan laku beratz karena lagu2nya enak didengar. Pas gw menunjukkan muka ga percaya, temen gw bilang gini, "Beneran! Lagu2 mereka yang di kaset enak banget didengernya. Lebih enak dari yang tadi lu dengerin di panggung." Oooh...baiklah.
Duh, tapi kenapa gw lupa ama nama band-nya, ya. Ntar deh, gw tanya ke temen gw. Sumpah!

Nah, inilah akhir dari cerita Konser Musik Underground. Walaupun gw ga gitu suka musik jenis ini, untuk konser yang satu ini gw ngerasa gw mengalami saat yang cukup menyenangkan. Ya, gitu deh.

PS: Akhirnya gw tau apa nama band yang kedua! :D Namanya adalah ....... (jeng-jeng-jeng-jeng-jeng) ALONE AT LAST. Yay! Hip..hip hurrraaaayy.....