Monday, May 30, 2011

Meme Song Day 06: A song that reminds me of somewhere

Ya ya, ini berarti posting 2 meme dalam 1 malam. Tapi, gapapa lah ya mumpung lagi ada waktu, toh gw udah kelewatan beberapa hari ini.

Tadinya gw udah mau licik lagi dengan mengganti judulnya dengan some songs that remind me of some places. Tapi, gw kapok. Hahhaha... Bukannya apaapa, bo. Postingan yang sebelum ini tuh udah mulai ditulis dari 3 hari yang lalu, tapi trus macem2 banget halang rintangnya. Padahal gw kan pengen cerita macemmacem. Jadi, kali ini ga usah macemmacem lagi deh. Heheh.

Setelah memutar balik memori dan membongkar semua laci-laci *lebay*, maka inilah ceritanya:

Saat itu gw masih SMP. Di Jayapura. Bokap nyokap entah kemana, entah ada acara kantor atau lagi lembur gw lupa, pokoknya mereka lagi ga ada di rumah. *Ini kok jadi kayak pembuka cerita bokep gitu ya? #eh? #grin*

Langit udah mulai gelap, lalu tiba2 listrik padam. *eaaaa.... makin mirip cerita bokep* *lalu apa ini kok ada acara di tipi berjudul Truk Cinta* *makin ngaco* *dan terlalu banyak tanda bintang-bintang di paragraf ini*

Karena lampu mati, rumah gelap dooong. Cari-cari lilin, ternyata stoknya tinggal dikit. Yawdah, diputuskan untuk nyalain lilin di ruang tamu aja. Ngumpul lah gw dan adik2 di ruang tamu. Ngobrol2 bentar trus nengok ke luar, soalnya kok kayaknya di luar terang ya. Ternyata lagi terang bulan di luar. Maka kami memutuskan untuk keluarin kursi2 dan duduk2 di luar. Selain lebih terang, di luar juga lebih adem.

Tapi, duduk2 doang lama2 ga terlalu asik juga. Trus karena gelap, kami jadi ga bisa main monopoli atau yang semacamnya. Akhirnya, entah ide siapa, kami mengeluarkan tape player dan memainkan kaset terbaru kami: New Kids On The Block: H.I.T.S. Wooohoooo!!! Kami bernyanyi-nyanyi dan menari-nari malem itu. Gw yakin seyakin-yakinnya bahwa gw dan adik gw hapal lirik semua lagu yang ada di kaset itu. Sampe sekarang pun kalo ada lagu2 dari album NKOTB yang ini gw masih bisa nyanyi dari awal sampai akhir. Well, kecuali lagu "Games (The Kids Get Hard Mix)" dan "Call It What You Want (The C&C Pump-It Mix)" ya. Karena kedua lagu itu adalah versi remix dan nyaris ga ada liriknya.

Trus, walaupun gw masih hapal semua lagu, tapi ada satu lagu yang bener2 akan membuat gw teringat kembali pada sebuah rumah dinas kecil yang overpopulated di Kompleks Perumahan Keuangan Angkasapura - Jayapura (dan juga bukit-bukit, pantai-pantai, sekolah bertingkat tiga yang menghadap ke laut, bioskop IMBI, dan satu-satunya toko kaset yang ada di sana di kala itu). Lagunya adalaaaah..... STEP BY STEP dong aaah.


Sayang sekali videonya gag bisa di-embed. Kalo pengen liat video klip aslinya, silahkan klik: STEP BY STEP .

Oke, sudah liat fotonya kan? Celana jins kedombrongan siap? (sebaiknya yang 5 nomer lebih besar ya). Jaket sekolahan siap? Topi pet siap? Baiklah, atur posisi daaaaan.....
STEP ONE!!

Friday, May 27, 2011

Meme Song Day 05: A song that reminds me of someone

Aaaaaah.... ga mau milih satu lagu doaaaang.... binguuuuung....
Gimana kalo diganti aja judul meme hari ini:

Meme Song Day 05: Songs that reminds me of some people

Hahah! Licik ya saya.
Habis saya lagi nggak pengen pilih kasih. Saya lagi pengen jadi orang yang baik, ga sok, bukan guru preman, ga individualis, dan layak tinggal di Indonesia *oh, ini curcol beraaaat*. Eh, tapi saya tetep mau licik. Boleh ya? ya? ya? :D

Sebenernya meme hari ini adalah permainan kecil yang pernah saya mainkan sama Tanti berbulan-bulan yang lalu. Waktu itu tipi lagi rusak dan belum punya modem. Jadi, satu2nya hiburan adalah nyalain laptop, entah buat main game atau buat nyetel musik.

Suatu kali, saya dengan egoisnya milih satu lagu dan menyetelnya berulang2. Lalu, saya bilang sama Tanti, "eh, tau ga? tiap denger lagu ini gw selalu inget sama si A lho. soalnya waktu itu bla bla bla..." Sesungguhnya saya lupa lagu apa yang waktu itu saya ulang2, saya juga lupa apa aja yang saya ceritain ama Tanti soal lagu itu. Tapi, terus si Tanti nanya, "Trus kalo lagu ini bikin lu inget sama siapa?" Saya tau Tanti lagi iseng berat, karena dia ngasal banget nunjuk lagunya, tapi saya lagi cerewet mode on, jadi saya ladenin pertanyaan dia. Dan dia terpesona sekali dengan jawaban saya, menikmati malah. Trapped! Hahaha...

Trus, tiba2 gw lupa tadi pengen nyerocos apa aja. *lho, kenapa tiba2 jadi pake gw?*

Jadi, mari cek2 ombak, eh cek2 lagu2 yang ada di harddisk. Here we go:

Hampir semua lagu2 India mengingatkan saya pada Lioni. Mendengarkan lagu2 India adalah cara dia untuk mengobati kangen pada negara itu. Dan tentu saja dia membaginya kepada teman2nya juga. Ternyata beberapa lagu emang bener2 enak didenger, kayak lagu sontrek film Jodha Akbar yang berjudul Mann Mohana.

Kalo denger lagu Cigarette and Chocolate Milk-nya Rufus Wrainwright, maka saya akan langsung teringat Mirna. Dia doyan sekali ama Rufus sampe rela keluar duit banyak buat beli cd-cdnya, yang agak2 susah dicari.

Sesaat Kau Hadir-nya Utha Likumahuwa sudah pasti mengingatkan gw pada Dita. Karena dia menyanyikannya seperti ini:
"Engkau Dadang, ketika aku jatuh bangun dan jatuh....dst
Dirimu Kadir, bagaikan sinar menerangi jalanku.... dst
Reff: Bersama bayangan KOSASIIIIH....seakan2 kuterjaga dari mimpi-mimpi"
Hihihihi.....

Lalu, semenjak tinggal di Jakarta sebetulnya saya banyak sekali terpapar lagu-lagunya Tanti. Tapi, yang paling merasuk di kuping adalah lagu2nya Astrid. Oh, gw suka sekali ama lagu Cemburu. Ah, sayang sekali ga ada youtube-nya.

Lalu, lagu Dai Sentai Goggle V yang saya posting beberapa hari yang lalu itu mengingatkan saya pada David The RockPrince. Karena, pas jaman saya masih kerja di toko buku dan menyetel lagu itu, si David bergerak ke meja kasir dan nyanyi2 dari awal sampe akhir. Takjub saya karena dia hapal! Oya, David yang ini adalah berbeda dengan David temen masa kecil saya. Kebetulan aja namanya sama2 David.

Lalu, lalu... mari kita percepat proses penulisan meme ini. Karena udah 3 hari saya nulis ini dan ga kelar2. Jadi, dipersingkat aja ya.

Lagu-lagu sontreknya Lord of The Ring mengingatkan gw pada Erik.
Lagu Fragile-nya Sting itu mengingatkan gw pada Mia, temen kampus gw.
Lagu2 sontreknya Aladdin itu mengingatkan gw ama Lila.
Lagu2nya Phil Collins dan Virtual Insanity-nya Jamiroquai bikin gw inget ama Arief.
Lagu 21 Guns-nya Green Day itu mengingatkan akan Rian.
Lagu Aishiteru itu mengingatkan gw pada Arik.
Lagu2 Bjork sudah pasti mengingatkan gw pada Marintan.
Baby-nya Justin Bieber itu mengingatkan gw pada Gilang.
Di Balik Hari Esok-nya Pee Wee Gaskins itu mengingatkan gw pada Bintang.
Lagu2nya Kings of Convenience yang di album Riot on Empty Street itu mengingatkan gw pada Neng Ima.
Lagu Indonesia Pusaka mengingatkan gw pada Bhakti.

Oh, lihatlah itu. Daftar ini bisa makin panjang aja dari hari ke hari lho. Dan semuanya punya ceritanya masing2. Walaupun ga semua orang yang gw sebutin di atas itu sangat dekat ama gw, tapi gw juga tetep ga bisa milih satu dari orang2 terdekat gw. Maka dari itu kenapa gw memilih untuk agak2 curang hari ini.

Baiklah, akhir kata, beberapa lagu ada yang gw beri tautan youtube-nya. Rencananya lagu2 yang ada di sini nantinya akan gw buat postingannya di bagian musik. Doakan malem ini tak banyak gangguan untuk posting lagu2 itu ya. *apa siiiy?*

Monday, May 23, 2011

Meme Song Day 03: A song that makes me happy

Oh... ini sih ada banyaaaak. Nah, sekarang gimana caranya milih satu dari sekian yang banyak itu ya?
Hmm... *berpikir keras*
Hmmm...*berpikir lebih keras*
Hmmmmm.... *berpikir sangat keras*

Ok, jujur saja, gw suka ama lagu2 yang temponya cukup cepat. Lagu2 macam itu akan membuat gw minimal goyang-goyang kepala dan senyam senyum. Baiklah, kalo begitu... lagu ini saja:

Dai Sentai Goggle V

Tachiagare Tachiagare
Hiewa no shisha-tachi yo
Hashire Tobe Hashire Tobe
Ai no senshi-tachi yo
Ai suru kuni wo mamoru tame ni
Googuru Robo de hasshin da
"Goggle Go!"

Goggle Red Goggle Black
Blue Yellow Pink
Furikazase Chikyuu-Ken Sukuramu kunde
Mezame yo (Mezame yo) Wakaki shishi-tachi yo
Aa Dai Sentai Goggle V

Dai-Da Dai Dai-da Da-ya
Dai-Da Dai Da-da-da
Dai-Da Dai Dai-da Da-ya
Dan Dan Da-ya-da Da

Maiagare Maiagare
Mirai no shisha-tachi yo
Sora kakero Sora kakero
Ai no senshi-tachi yo
Ai suru tomo wo mamoru tame ni
Go Go Chenji de shutsugeki da
"Goggle go!"

Goggle Red Goggle Black
Blue Yellow Pink
Hissatsuwaza da Ginga kiri chikara wo awase
Mezame yo (Mezame yo) Wakaki shishi-tachi yo
Aa Dai Sentai Goggle V

Goggle Red Goggle Black
Blue Yellow Pink
Hissatsuwaza da Ginga kiri chikara wo awase
Mezame yo Wakaki shishi-tachi yo
Aa Dai Sentai Goggle V


Ini adalah lagu pembuka serial Sentai yang berjudul Goggle V. Yang pernah menjadi anak kecil di sekitar akhir tahun 80an mungkin familiar dengan lagu ini. Sepanjang ingatan gw serialnya sendiri ga pernah ditayangin di tipi. Gw dan adik gw dulu nontonnya di video di rumah tetangga. Tiap muncul video yang baru, gw dan adik gw akan menyelinap ke rumah David dengan berbagai macam cara untuk nonton. Karena kami cuma bisa nonton pas jam tidur siang, yang itu berarti melanggar peraturan, baik peraturan rumah gw maupun rumah David. Eh, bukan berarti gw dan adik gw breaking and entering rumah David ya, karena kami tetap butuh undangan dari David untuk main ke rumahnya. Kan itu tipi dia, video player dia, dan kaset video dia...

Gw ga inget apakah kami menontonnya sejak episode pertama atau nggak. Yang jelas, kami menonton sampai tamat, karena gw inget episode terakhirnya. Trus, di tiap episode dengan geregetan kami menunggu robot raksasa Goggle V melakukan adegan menekan gesper sabuk sampe menyala2, mengeluarkan pedang yang berkilau2 dari gesper itu (yang buat gw itu berarti pedangnya muncul dari udel), lalu zoom out memperlihatkan robot sebadan-badan yang lagi berdiri tegak dengan kedua kaki dibuka, kedua tangan memegang pedang, pedang itu diayunkan melingkar searah jarum jam, sambil robotnya teriak, "PEDANG MATAHARI!" Tidak lama kemudian, sang robot akan beradu pedang dengan monster dan monsternya akan kebelah dua dengan pedang matahari. Sungguh senjata yang dahsyat sekali pedang Matahari itu. *kagum*

Sorenya atau besoknya kami pasti bermain peran, rebutan jadi goggle red, blue, black atau pink. Jarang ada yang pengen jadi goggle yellow, kasihan sekali goggle yellow ya. Seinget gw goggle red itu yang paling jago, dia bisa melihat menembus tembok. Trus goggle pink itu satu2nya cewek, dengan senjata pita yang dipakai buat senam lantai. Goggle yellow itu senjatanya adalah hulahoop, trus entah goggle blue atau black itu senjatanya juggling pins. Brarti satu lagi apa ya senjatanya?

Gw bukan die hard fans Sentai alias Ranger. Gw cuma tau Goggle V dan Power Rangers, sisanya ga ada yang tau. Gw bahkan ga apal Power Rangers itu ada berapa versi. Untuk pengetahuan yang lebih mendalam tentang Sentai-Sentai, sebaiknya bertanya saja pada bapakranger atau iburanger. Jadi, stop sampe di sini aja pembahasan tentang Goggle V-nya sebelum gw mulai ngarang2 dan salah, yang nantinya berujung jadi malu. Hahah..

Nah, terlepas dari ingatan gw tentang serialnya, lagu pembuka Goggle V ini sungguh penuh semangat dan gegap gempita. Sangat cucok kalo disetel pagi2 pas mau berangkat ngantor. Ahoy! Silahkan dinikmati saja ya....


Monday, May 16, 2011

Meme Song Day 02: My Least Favorite Song

Hadoh, apa pula ini?
Ternyata gampang-gampang susah ya ngerjain meme ini.

Least favorite... least favorite...hummm...
ini aja kali ya:


Actually, I never really into classical music. Tapi, gw langsung jatuh cinta pada Gymnopedies-nya Erik Satie, yang No. 1 terutama (Gymnopedies itu ada no. 1, no. 2, dan no.3). Jatuh cintanya gara2 Nokia 2650. Dan kayaknya cuma di Nokia seri itu ada ringtone berjudul Satie. Walopun kata temen yang anak Seni Musik, Gymnopedie [no. 1] yang ada di Nokia itu fals, ada not yang salah, tapi gw tetep suka. Dan gw pake sebagai alert tone buat sms. Heh, kok pada jadi tone hape gini ya. Hahah... Oh, dan adik gw sebel banget kalo gw dapet sms dan ga langsung gw buka, karena menurut dia Gymnopedie [no.1] ini sedih kedengerannya, padahal buat gw justru menenangkan.

Trus, si Bert M punya satu album Erik Satie semua, isinya Gymnopedies dan Gnossiennes. Dia tau gw suka Satie, maka dia nunjukin koleksinya ke gw. Berhubung waktu itu gw ga tau apa judul lagu yang gw suka, maka gw copy semua. Setelah itu gw dengerin beberapa kali untuk mencari tau mana lagu yang selama ini gw suka. Setelah tau, langsung gw pindahin ke MP3 player gw, dengan harapan bisa gw dengerin di sepanjang jalan kosan-kantor-kosan.

Ternyata eh ternyata, berhubung temponya lambat banget, lagu ini justru seringkali ga kedengeran. Yang ada malah gw pikir MP3 player gw ngaco, nge-blank selama beberapa menit. Dan kalo gw nyadar bahwa ga kedengeran apa2, maka gw akan langsung mencet tombol Next, tanpa sepenuhnya bener2 sadar bahwa saat itu MP3 player gw sedang mendendangkan Gymnopedies. Bodoh ya? In the end, akhirnya gw menghapus lagu ini dari MP3 player. Bahkan kalo buka laptop pun, lagu ini jarang sekali gw pilih, karena ketika gw butuh menenangkan diri, udah ada lagu lain lagi.

Ok, berhubung gw ga ngerti apa2 tentang musik klasik dan komposer2nya, maka gw ga akan bicara panjang lebar tentang hal itu. Apalagi tentang Satie, karena setau gw jarang banget orang2 yang kursus piano klasik trus resital pake lagu ini. Pernah ditunjukin sama seorang kenalan betapa susahnya mainin Gymnopedies. Jadi, kalopun ada yang bisa, pasti levelnya udah cukup advance. Nah, kalo pengen tau sepetek tentang Gymnopedies dan Erik Satie, silahkan langsung meluncur ke http://en.wikipedia.org/wiki/Gymnop�dies_(Satie)

Lalu, buat yang pengen tau kayak apa sih musiknya, ini dia....

Hari 11: Foto saya baru-baru ini


Ini foto gw dua hari yang lalu. Gres bener kan? Diambil pas lagi piknik bareng temen2. Yup, sejak dua bulan terakhir, gw dan beberapa temen bikin kegiatan yang kami namakan Lazy Sunday Picnic and Artsy, yang kegiatannya adalah piknik dan berkarya. Berkarya menyalurkan hobi yang dimiliki masing2 dari kami. Ada yang hobi origami, ada yang hobi merajut, ada yang hobi scrapbooking, ada yang hobi fotografi, ada yang hobi bikin perhiasan, ada yang hobi sulam menyulam, ada yang hobi main monopoli, macem-macem lah. Well, yang terakhir itu sih emang tidak menghasilkan karya, tapi lumayan asik dikerjakan di kala piknik.

Sejauh ini kami sudah 5 kali berpiknik. Tempatnya pindah-pindah. Niatnya akan menjelajahi taman-taman yang ada di Jakarta atau tempat2 lain yang bisa dipakai piknik. Siapapun yang pengen gabung, silahkan hubungi gw. Asalkan tidak segan2 untuk berbagi ilmu dan berbagi cemilan. hahah.

Nah, udah promosinya. Sekarang mau jelasin fotonya.
Itu cahaya melingkar2 yang di belakang gw adalah efek foto (tentunya). Seinget gw namanya PikaPika. Entah apa nama benernya. Untuk membuat efek seperti itu yang dibutuhkan adalah (1) Senter, (2) Tempat yang gelap, dan (3) Kamera yang bisa diatur shutter speed-nya.
Nah, cara pembuatannya:
(1). Atur Shutter Speed kamera ke 15 detik. Lebih lama juga boleh.
(2). Pastikan tempatnya bener2 gelap. Kalo ada cahaya, jangan sampe cahayanya langsung mengarah ke kamera. Bakal ngerusak efek tuh.
(3). Ketika tombol Jepret ditekan (hadeuh, ga tau bahasa fotografinya nih), nyalakan senter dan bikin bentuk2 yang diinginkan dengan cahaya senter itu.
(4). Oya, berhubung shutter speednya diset cukup lama, maka carilah tempat yang kokoh buat naro kamera atau bawa tripod. Karena kalo dipegang pake tangan, lama2 bisa pegel dan fotonya jadi goyang.

Apakah penjelasan ini cukup mudah dimenegerti? Mudah2an begitu...
Nah, ini ada contoh hasil foto PikaPika yang lain:

Di foto ini masing2 huruf diambil terpisah.

Oya, kalo mau bikin tulisan, bikinnya harus kebalik, di-mirror image gitu. Ah, makin membingungkan deh ya...

Monday, May 02, 2011

Hari 10: Foto saya lebih dari 10 tahun yang lalu

Ini dia:

Ini foto bareng2 ama temen2 LIA. Fotonya di Jonas Bandung. Ah, waktu masih kursus di LIA dulu itu, rasanya tiap naik level pasti ada foto bareng. Padahal isi kelasnya gag berubah2 amat orang2nya. Jadi ngerasa anak2 [terutama abege] Bandung tuh seneng banget ya foto2 bareng. Foto kelas, foto angkatan, foto kelompok PD 1, foto tim KKN, foto LIA Intermediate 2 de el el, de el el. Seumur2, baru pas di Bandung lah gw menemukan banyak orang yang seniat itu foto bareng di studio. Pengalaman baru!

Fotonya gw crop. Karena waktu itu ga punya foto buat profile Friendster. Hahaha. Foto ini diambil kira2 pas gw udah di level Advance 2 atau 3. Hmm... berarti itu sekitar 2002-an ya. wah, belum 10 tahun yang lalu dong. Eh, tapi lihatlah itu, gw kurus ya. Hihihi

Kalo gitu, pajang foto yang lain lagi ah... [dasar banci foto! hahaha]Naaah... yang ini jelas2 diambil lebiiiiiih dari 10 tahun yang lalu. Gw masih TK nih di sini. Itu gw dan adik gw. Mana yang gw hayooo....

FYI, pohon yang dipanjat itu adalah pohon Singkong Racun lhooo [iyaa... singkong racun yang ada di lagunya PMR ituu. :D]

Monday, April 25, 2011

Hari 9: Foto yang saya ambil

Gw jarang motret2. Ga punya kamera soalnya. Di hp ada kamera, tapi berhubung hasilnya kurang bagus jadi ga dipake buat motret2 juga.

Akhir2 ini kalo motret2 paling yang dipotret adalah barang2 lucu yang baru dibeli, barang jualan, dan karya hasil iseng. Semuanya udah gw posting juga di bagian photo. Silahkan cek lebih lanjut ke halamannya masing-masing. Sementara itu, ini priviunya....

Barang-barang lucu yang baru dibeli:

Barang Jualan:
Yang ini belum sempet diposting di MP, baru diposting di FB. Benang2 buat jualan, segulung rp. 10rb saja *lho kok promo di sini?*. Buat orang yang jarang motret kayak gw, motret produk kayak gini sungguh susye, mpok! Warna benang aslinya suka ga sama ama yang di layar kamera. Utak utik sana sini juga tetep aja. Akhirnya, buat kepentingan jualan, gw edit fotonya trus dikasih kotak warna di kanan atas untuk menjelaskan bahwa warna aslinya kayak gini lho, dan di kotak kanan bawah itu adalah bentuk benangnya karena benang jualan gw ga semuanya lurus2 doang, ada yang kriting2, ada yang gendut2, macem2 pokoknya.

Lanjuuut.... ke kategori Karya Hasil Iseng:

Kerajinan Tangan berupa buah ceri Bangkok (kegedean soalnya. haha)


Kumat Ganjen
Kalo yang ini, yang diisengin adalah muka gw sendiri. Bereksperimen pake make up dan hasilnya diaplod demi ikutan challenge. Motretnya pake kamera laptop dengan penerangan kamar yang seada-adanya, jadi hasilnya kurang begitu bagus.

Cara Membuat Monster Benang
Iseng (dan kurang kerjaan banget) gara2 abis ngebongkar rajutan. hehe :D

Nah, udah, itu aja. Mayan lah ya... :D

Sunday, April 24, 2011

Hari 8: Sebuah foto yang membuat saya marah/sedih*

Ini dia fotonya:


Ga pake marah.... cuma sedih aja kalo liat foto ini. 'Nuff said.

*yeah, udah lebih dari 30 hari sejak gw posting meme hari 7. Tapi, kemaren tertohok sendiri dengan kata2 'menyelesaikan apa yang sudah gw mulai'. Maka, meme ini akan gw selesaikan.

Wednesday, April 20, 2011

RT:@anak_gaol_sebusway

Suatu pagi di busway...

cewe A: "gw pengen dia usaha gitu. Jadi cowo harus usaha dong kalo mau ngedeketin cewe. bener ga, bo?"

cewe B: "setuju! bener bangeeet. eRTeee....!"

gw: (dalam hati) eRTe??? HUWAHAHAHAHAHAHAHA!!!

Wednesday, March 30, 2011

Temen Kurang Ajar

Suka nonton iklan gag? Ada yang pernah nonton iklan pemutih wajah dan body lotion yang mengandung pemutih gag?

Baru2 ini ada dua iklan baru yang menurut gw "nggak banget". Yang satu iklan pemutih wajah, satu lagi iklan body lotion yang ada pemutih kulitnya juga.

Di iklan pemutih wajah, ada 2 cewek, yang tampaknya temenan. Yang satu mukanya putih, yang satu lagi kurang putih. Mereka jalan di lorong sekolah. Trus, pas belok, mereka nyaris papasan ama cowok ganteng yang lagi buka loker. Si cewek yang mukanya kurang putih keknya ngeceng berat ama cowok itu. Menyebabkan dia tampak dag dig dug plas begitu. Pas lagi dag dig dug plas, tiba2 temennya, si cewek bermuka putih, ngomong gini, "Tunggu deh. Kulit KUSAM-mu belum siap ketemu dia."

WHAAAAT??? Kulit apa gue? Sopan bener yak ngomongnya. Sungguh minta ditampol.

Di iklan body lotion, diliatin ada 3 cewek yang tampaknya juga temenan. Mereka lagi mindah2in barang2 yang ada di kamar. Mulai dari lemari, lukisan, cermin, pokoknya macem2 barang yang nempel atau mepet dinding. Begitu barang2 itu diambil, keliatan tuh dindingnya yang warnanya ga sama, kotak2 gitu, bekas lukisan, bekas lemari, bekas cermin. Lalu salah satu cewek yang lagi mindahin cermin ngomong gini, "Hihi... dindingnya belang-belang, kayak kulit KAMU."

WHAAAAAT???? @#^%#@%&@@%#^@&!!!!!

Dua iklan tadi keliatannya bukan iklan buatan Indonesia, tapi dialih suara jadi bahasa Indonesia. Yang bikin penasaran, emang aslinya obrolan antar temen yang di 2 iklan itu emang sekurang ajar itu ya? Sumpah deh, kalo ada temen yang ngomong kayak di iklan2 itu ke gw, pasti langsung gw jitak. Cantik2 kok ngomongnya asal. Kalo emang dialog aslinya kayak gitu, bisa kan waktu nerjemahin kata2nya diganti jadi lebih sopan?

Thursday, March 10, 2011

Buku #8 2011: Detektif Feng Shui 3: Misi Khusus

Buku ini adalah buku yang gw beli sekitar tahun 2007. Atau 2006 ya? Lupa. Dari serial Detektif Feng Shui inilah gw mengenal Nuri Vittachi dan nge-fans sama dianya. Kabarnya, Mr. Vittachi ini selalu dateng ke acara Ubud Writers and Readers Festival. Sayangnya, gw selalu ga dateng ke acara itu. Jadi, ya sudahlah....

Mirip dengan buku pertama serial ini, isi cerita di dalamnya terpisah-pisah. Setiap bab berisi tentang petualangan yang berbeda. (Buku yang kedua ceritanya nyambung terus sepanjang buku). Karena itu, kita bisa aja baca dengan ngacak. Tapi, gw ini orangnya ga terlalu suka ngacak2 apa-apa yang udah disusun rapi. Jadi, walaupun buku ini udah pernah dibaca dan sekarang dibaca ulang, tetep aja gw bacanya ngurut -dari depan ke belakang-.

Oya, dan mirip dengan buku pertama, di awal setiap cerita selalu ada cerita kecil yang ditulis dengan huruf miring dan diberi judul Mutiara Kebijakan Timur dan dikarang oleh C.F. Wong, sang tokoh utama di buku ini. Myra, temen yang pernah ikut Ubud Writers and Readers Festival dan ketemu langsung ama Nury Vittachi, kemaren cerita bahwa ada seorang pembaca yang bertanya ke Mr. Vittachi siapakah penulis Mutiara Kebijakan Timur ini, apakah cerita2 itu disalin dari buku apa gitu. Dan dijawab ama Mr. Vittachi: "Yang nulis Mutiara Kebijakan Timur itu ya saya sendiri." Sepintas terdengar seperti pertanyaan bodoh ya, tapi gw juga paham kok kenapa pembaca yang gw ga kenal itu nanya begitu.

Nah, nah, lalu ini ada salah satu cerita dari Mutiara Kebijakan Timur yang ada di cerita ke enam yang judulnya Sedikit Masalah Komputer.

Pada zaman Dinasti Tang (618 - 907), ada banyak rahasia di kerajaan.

Orang-orang saling berkomplot. Orang-orang saling membicarakan satu sama lain di belakang. Orang-orang sangat berhati-hati dengan apa yang mereka ucapkan. Orang-orang sangat berhati-hati dengan apa yang mereka lakukan.

Semuanya kecuali satu orang. Pejabat Guo Zyi mengambil palu dan paku. Dia memaku pintunya hingga terbuka lebar. Anggota keluarganya tak ada satupun yang bisa menutupnya. Semua orang yang lewat bisa melihat apa yang ada di dalam.

Saat orang-orang berjalan melewatinya, mereka akan melongok ke dalam.

Guo Zyi sangat menyayangi putrinya. Putrinya sangat suka main perintah. Guo Zyi bersikap seperti pelayan padanya. Orang-orang melihat ia menyisir rambut putrinya. Orang-orang melihat ia memasak untuk putrinya. Orang-orang melihat putrinya sering memarahinya. Semua orang tertawa melihat keduanya.

Dua anak lelakinya berkata:

--Ayah, tolong tutup pintunya. Karena semua orang bisa melihat kita.

Tetapi Guo Zyi menjawab:

--Aku takkan menutup pintu. Karena semua orang bisa melihat kita.

lalu tibalah suatu masa ketika banyak fitnah dan kebohongan yang ditujukan untuk menjatuhkan para pejabat kota. Banyak pejabat kehilangan kedudukan. Banyak orang yang saling menuduh.

Tetapi sepanjang masa kekacauan pemerintahan itu, tak ada seorang pun yang berani menuduh Guo Zyi.


Kalau kau membuka pintu hatimu, Bilah Rumput, kau bisa mengungguli kekuatan jahat yang menyebarkan fitnah dan kebohongan. Kekuatan besar ini bisa kau peroleh sendiri, tanpa butuh keajaiban atau bantuan dari Surga.

Sebuah pepatah Cina kuno mengatakan:
--Dia yang bergerak menuju cahaya tidak membutuhkan kerlip dupa.

(Mutiara Kebijakan Timur oleh C.F. Wong, bagian 126) -hal. 231 - 233


Membaca ini, gw jadi teringat ama temen2 yang kadang suka berahasia-rahasia, tidak bercerita jujur apa adanya, tidak membuka pintu hati, yang akhirnya menciptakan gosip-kabar burung-berita simpang siur yang bikin siwer pendengarnya, karena ga tau lagi mana yang bener dan mana yang salah. Sebagai Nyi Tolombong, kadang-kadang gw (beruntung?) mendapatkan cerita dari berbagai sisi sehingga bisa menguraikan gosip kusut. Yang tentu saja diuraikan dengan cara yang sangat subyektif dari pihak gw yaaa... haha.

Tapi, terus jadi mikir sendiri, selama ini apakah gw sudah membuka pintu hati gw lebar-lebar, selebar pintu rumah pejabat Guo Zyi yang akhirnya membuat dia terhindar dari fitnah dan kebohongan?

Eh, di luar kontemplasi gw atas bagian ini, secara keseluruhan buku Detektif Feng Shui (yang ini dan 2 buku sebelumnya) adalah buku yang menyenangkan. Gw yang selama ini memandang feng shui dengan sebelah mata dan menganggap kalo feng shui itu cuma ajaran mistik orang-orang tua (Cina) jadi lebih ngerti apa filosofi dasar di balik seluruh tetek bengek feng shui yang ribet itu. Ditambah lagi, walopun metode yang dipakai adalah feng shui, buku ini tetep buku detektif, yang ada masalah pencurian, pembunuhan, dan masalah-masalah lain yang harus dipecahkan. Oh, how i love detective stories!

Buku #7 2011: Detektif Feng Shui

Sebetulnya ini adalah kali kesekian gw membaca buku ini. Tapi, karena gw membaca lagi dari awal ampe akhir, ga lompat2, maka gw anggap buku ini cukup layak untuk masuk ke daftar buku yang gw baca di tahun 2011 ini.

Detektif Feng Shui bercerita tentang Mr. Wong, seorang pakar feng shui asal Cina yang tinggal di Singapura. Dia jago sekali menggambar diagram Lo shu, melihat aliran energi negatif dan memberikan solusi agar chi mengalir dengan lancar di suatu tempat. Pokoknya sebagai pakar Feng Shui dia ini cukup mumpuni lah. Tapi, berhubung dia dari Cina, maka dia lebih jago ngomong bahasa Cina (dia bisa Mandarin, Hokkian, Kanton, Putonghoa, dan Hakka) ketimbang ngomong bahasa Inggris. Nah, lalu Mr. Wong ini mendapat asisten baru, cewek gaul dari Inggris umur 18 tahun, yang namanya Joyce McQueeny. Oya, Mr. Wong sendiri udah umur 50 tahun. Jadi, selain faktor bahasa, ada gap yang lumayan besar karena umur, ras dan perbedaan generasi antara Mr. Wong dan Joyce. Mereka sering banget ga nyambung, terutama pas lagi ngomong dan MAKAN! Ya iya lah, Joyce doyan Starbuck, Mr. Wong doyan dimsum kaki lima, mana nyambung.

Perbedaan2 antara Joyce dan Mr. Wong ini diolah dengan cerdik oleh Nury Vittachi, sang pengarang buku. Walaupun kadang jadi sumber pertengkaran, tapi sering kali perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh Mr. Wong dan Joyce jadi sumber penyelesaian masalah2 yang mereka hadapi. Dan juga jadi sumber kelucuan. Baca buku ini membuat gw sering mesam mesem atau malah ngakak sendiri. Walaupun sama2 buku detektif, tapi buku ini ga seserius serial Hercule Poirot-nya Agatha Christie atau Sherlock Holmes-nya Sir Arthur Conan Doyle.

Sebelum baca buku ini, terus terang gw cenderung menganggap remeh Feng Shui. Dulu buat gw, Feng Shui itu cuma takhayul orang Cina kuno soal tata letak rumah. Ternyata Feng Shui itu berhubungan sekali dengan Chi atau aliran energi atau, kalo di yoga, disebut Prana. Nah, kalau soal Chi ini, gw agak agak ngerti. Seenggaknya gw ngerti bahwa energi itu harus seimbang. Dan penerapan Feng Shui yang dibuku ini selalu dikaitkan dengan aliran Chi yang seimbang itu tadi. Makanya gw jadi lebih ngerti soal Feng Shui. Tapi, kalo lagi denger pakar2 Feng Shui talkshow di mal2 sih tetep aja ngerasa "doh!" gitu. Hahaha....

Oh, kalo pengen tahu lebih lanjut soal Chi, silahkan buka http://en.wikipedia.org/wiki/Ch'i
Trus kalo pengen tahu lebih lanjut soal Feng Shui, silahkan buka http://en.wikipedia.org/wiki/Feng_shui
Kalo pengen tahu lebih lanjut soal buku Detektif Feng Shui sih silahkan baca bukunyaaa... hehehe...

Buku #4 2011: The Bonesetter's Daughter

The Bonesetter's Daughter ini adalah salah satu buku karya Amy Tan. Dulu, pas masih ngekos di Jatinangor, gw pernah nyewa novelnya Amy Tan. Pertama, yang judulnya The Joy Luck Club, trus lanjut ke The Kitchen's God Wife. The Joy Luck Club gw pilih karena judulnya tampak sangat menarik. Dan setelah baca, gw cukup suka. *Tapi sekarang udah lupa ceritanya tentang apa* Lalu, karena cukup suka, maka gw lanjutin baca The Kitchen's God Wife. Baca dua novel Asia berturut2 menyebabkan gw merasa "Ugh!". "Ugh"-nya ini karena dua novel itu pada intinya bercerita tentang cewek keturunan Cina yang hidup di jaman modern tapi terus menerus berbenturan dengan tradisi, kepercayaan, bahkan mitos2 lama yang diterapkan oleh orang tuanya (biasanya sih ama ibunya. eh, selalu ama ibunya, ding.).

Gw sendiri bukan keturunan Cina, jadi pas baca The Joy Luck Club gw merasa mendapat secuil pengetahuan baru tentang tradisi, kepercayaan, dan mitos2 orang Cina. Gw rasa itulah yang menyebabkan gw langsung lanjut nyewa The Kitchen's God Wife. Tapi, beres baca The Kitchen's God Wife, gw kok jadi merasa Amy Tan ini ngulang2 ya. Maksud gw dia ini topiknya selalu berkisar pada anak perempuan yang merasa terkekang dengan ibunya, tapi ga berani ngelawan karena takut dosa dan karma, trus menghadapi kekangan dan ketakutannya, lalu berdamai dengan ibunya.


Hummm....

Gw adalah orang yang lahir di keluarga yang banyak banget ceweknya. Walaupun Jawa itu menganut budaya patrilinial, tapi di keluarga gw perempuan2nya tampak lebih 'bersuara'. Termasuk dalam urusan menurunkan budaya, ini harus dilakukan seperti ini, itu harus dikerjain seperti itu, de-el-el, de-es-be. Jadi, baca buku2nya Amy Tan itu seperti mengulang kisah hidup gw atau sodara2 gw sendiri. Cuma, resenya di buku Amy Tan si anak perempuan berhasil berdamai dengan ibunya dan berdamai dengan dirinya. Di kehidupan nyata gw... well, anggap aja lah cerita gw masih ada di bab-bab pertengahan, masih belum tau endingnya begimana. Begitulah, buku2 Amy Tan selalu membuat gw teringat pada kejadian2 nyata yang terjadi di hidup gw dan hidup orang2 sekitar gw. Sementara, gw baca buku itu untuk refreshing, untuk lepas sejenak dari hidup gw sendiri. Jadinya, agak2 sebel gitu deh.


Nah, setelah bertahun2 kemudian dari sejak gw membaca The Kitchen's God Wife, gw akhirnya 'memberanikan' diri untuk membaca lagi buku Amy Tan yang lain, The Bonesetter's Daughter. Di sini, Amy Tan tetep masih di topik ibu-anak perempuan, tapi di sini lebih banyak cerita romansanya. Terutama romansa si ibu ples semua kenakalan dan pemberontakan yang dilakukan si ibu. Nah, ini adalah sesuatu yang lain, karena biasanya tokoh ibu digambarkan sebagai tokoh yang agak kaku. Jadi, untuk buku yang satu ini, gw lumayan suka. Tapiiii.... kalo ditanya apakah gw mau membaca buku Amy Tan lagi? Maka, gw akan menjawab tidak. Tidak dalam waktu dekat. I'll stick to detective and young adult story aja. :D

Tuesday, March 08, 2011

Ketika Rumput Berwarna Biru

Ini adalah tulisan untuk RLWC sabtu kemaren, yang bertema [kurang lebih] Envy & Absurd. Dengan penjelasan "bagaimana kalo suatu kali rumput iri dengan langit yang berwarna biru dan sebaliknya, lalu mereka bertukar warna." Gara2 penjelasan ini, maka gw memilih judul di atas, yang sama sekali ga ada di dalam cerita gw. Yah, ga usah bingung ama judul lah. Nikmati aja tulisan gw ya. Oya, semua komen akan ditampung dengan lapang dada, kecuali komen yang ngajak perang. *apa siiiy?*

"Serumpun rumput kecil sedang kepanasan dan mulai merasa bahwa ujung-ujung bilahnya mulai mengerut. 'Kejam sekali sih matahari hari ini. Kalau begini terus, besok tubuhku pasti sudah jadi coklat semua,' keluh rumput kecil. 'Oh, coba aku bisa seperti matahari, bisa bersinar kuat dan membuat rumput-rumput kekeringan.' Tiba-tiba BUM! rumput kecil berubah menjadi matahari. Dengan bersemangat dia memancarkan sinarnya kuat-kuat. Rumput kecil yang kini jadi matahari merasa sangat senang. Di kala sedang asik mengamati rumput-rumput yang kepanasan, dia tidak menyadari bahwa awan-awan kecil berkumpul di bawahnya. Awan-awan itu menyatu dan menjadi awan yang gelap dan tebal. Saking tebalnya sinar matahari jadi tidak bisa lagi menembus. Sang rumput kecil yang kini menjadi matahari merasa bahwa kekuatannya kalah dengan awan. Dia iri dengan awan dan ingin menjadi awan saja. BUM! Keinginannya terkabul lagi. Rumput kecil kini menjadi awan dan dengan bersemangat dia membuat dirinya makin tebal untuk menghalangi sinar matahari. Karena semakin tebal, awan akhirnya berubah menjadi hujan. Badannya makin lama makin menyusut hingga menjadi awan putih yang kecil. Rumput kecil yang kini menjadi awan merasa kecewa sekali. Tidak hanya dia tidak berhasil menghalangi sinar matahari, dia juga bisa diterbangkan dengan seenaknya oleh angin."

"Dan BUM! rumput kecil yang jadi awan sekarang berubah menjadi angin ya?" sela Husni. "Lu ngapain cerita ini sih? Bikin nggak enak ati aja."

"Habis dari tadi kita diem-dieman sih. Udah capek-capek gue nyariin lu dari satu channel ke channel yang lain, begitu ketemu malah diem-dieman. Kan gw cuma mau ngidupin suasana aja." kilah Budi.

"Ngidupin suasana sih ga gitu caranya. Cerita lu itu bukannya bikin suasana jadi hidup malah bikin pusing, tau ga." sembur Husni dengan galak.

"Kenapa?"

"Pake tanya kenapa lagi! Si rumput kecil itu sih enak, begitu pengen jadi ini, BUM! dia berubah. Pengen jadi itu, BUM! dia berubah lagi. Lha kita?"

Budi menatap mata Husni. Dia mengamati seluruh tubuh Husni dari ujung kepala sampai ujung kaki. Pandangannya terus beralih ke tubuhnya sendiri. Dia mengangkat tangannya sampai ke depan muka. Dia menggerak-gerakkan jari-jarinya yang tertutup sarung tangan spandex*. Hampir seluruh tubuhnya kini tertutup spandex. Budi menghembuskan napas, dia mengerti maksud Husni.

Entah apa yang terjadi minggu lalu itu, baik Budi maupun Husni tidak mengerti. Saat sedang memencet-mencet remote control TV dengan asal, Budi dan Husni tersedot masuk ke dalam TV. Hal itu terjadi ketika mereka sedang meributkan tokoh pahlawan idaman mereka. Budi yang otaku membela Ultraman, sedangkan Husni membela Spiderman.

Husni mengerti maksud helaan napas Budi. Dia ikut-ikutan menghela napas dan mengatur lagi suasana hatinya.

"Trus, gimana tadi lanjutan cerita si rumput kecil?" tanya Husni.

"Nggak ah. Lupain aja. Bener kata lu tadi, bikin ga enak ati." jawab Budi.

Dalam balutan spandex masing-masing mereka duduk di pinggir atap dan memandang matahari terbenam.