Susu

Dari kecil gw suka minum susu. Susu apa aja. Mau putih atau coklat, mau murni atau kalengan, mau dari sapi atau dari kedelai, pasti gw minum. Sebagai anak kecil, gw mungkin cukup aneh, karena ga pilih2 mau dikasih susu apa. Sementara adik gw, kalau susunya ga coklat ya ga akan diminum. Trus, selain itu pengaruh susu ke gw pun cukup aneh. Karena minum segelas susu bakal membuat gw lapar. Pas masih SD gw pernah heran waktu nonton TV dan ada pakar gizi yang menyarankan kepada ibu2 supaya memberikan susu ke anaknya sesudah si anak sarapan. Waktu itu gw mikir, "Kok gitu sih? Kalau gw sih pasti ga mau minum susu sesudah sarapan, karena gw pasti udah kekenyangan. Harusnya kan sebaliknya, karena susu membuat lapar." Begitulah logika gw waktu itu. Jadi, menurut gw pakar gizi itu pasti ga bener. ;P

Kenapa minum susu membuat gw lapar? Kayaknya sih kalau diinget-inget, dulu tuh rutinitas gw adalah bangun tidur, minum susu yang sudah tersedia di meja makan, mandi dan sikat gigi, sarapan lalu pergi sekolah. Jadi, karena terus berulang seperti itu, maka minum susu diasosiasikan dengan sarapan dan lama2 diasosiasikan dengan rasa lapar. Hei! Ini kan mirip dengan teorinya Pavlov! Wah, bu dosen, teori Pavlov ternyata juga terjadi di kehidupan saya!
....
Sekarang, walaupun gw udah ga SD lagi, gw masih tetep suka susu. Pernah suatu kali ada pemandangan yang cukup lucu, yaitu gw duduk berdampingan dengan anak-anak 'murid' gw dan kita semua bareng2 minum susu. Ibu2 yang nungguin anak2 itu sampai bengong ngeliatnya. Mereka pada nanya, "Kok masih minum susu sih, kan udah gede?". Gw menjawab, "Lho, bu, susu kan enak." Hehehe...

Tadi pagi, sembari main game di komputer, gw minum susu. Abis itu gw kentut gedeeee banget. Aaaahhh...enaknya...
(Karena sekarang gw hidup sendiri, jadi ga ada yang protes dan ga perlu malu2. Huahahahaha...)