Saturday, May 14, 2005

Piknik KAA

Sabtu kemaren, 23 April 2005, gw piknik KAA (Konferensi Asia Afrika).
Awalnya gara2 temen dari Jakarta yang bilang kalo dia pengen liat2 suasana di sekitar Jl. Asia Afrika. Pas dia bilang begitu, reaksi awal gw adalah, "Hah? Ngapain?" Iya dong. Ngapain coba kita kesana? Toh, radio-radio udah ngumumin kalo jalan2 yang bakal dilewati oleh delegasi2 dari negara2 Asia Afrika itu bakal ditutup. Lagian, kita2 sebagai rakyat biasa mana mungkin boleh deket2 dengan presiden2 itu. Jadi, apa sih yang mau dilihat?
Tapi, temen gw bilang, "Ayolah, kita ke sana. Ini kan bukan kejadian yang bakal sering2 terjadi. Kita liat2 kayak apa suasana di sana. Trus gw pengen foto2 di sana." Hmm, bener juga sih apa yang dia bilang. Ini bukan hal yang bakal terjadi tiap tahun. Akhirnya, gw kemakan argumen temen gw itu. *Yah, emang pada dasarnya gw adalah orang yang lemah pendirian dan gampang kemakan bujuk rayu orang sih :)*
Lalu, kami berangkat beramai-ramai ke Jl. Asia Afrika. Di sepanjang jalan ternyata terlihat banyak sekali pemandangan yang tidak biasa di kota Bandung. Yang pertama kali terlihat oleh kami adalah hilangnya Pasar Simpang Dago yang biasanya menuh-menuhin jalanan (kami berangkat dari daerah dago). Simpang Dago bersih banget! Ga ada pasar, ga ada sampah*, bahkan ga ada warung2 kali lima yang biasanya ada di sana. Turun dikit, di depan Bank BCA Dago ada orang2 yang sibuk menanam tanaman hias di pinggir jalan, yang gw berani taruhan kalo tanaman itu ga akan hidup lebih dari seminggu**. Lalu, di bundaran perempatan Gereja Katedral, bunga-bunga bermekaran dengan indahnya. Beneran indah, kayak di film2 gitu. Trus, kami juga melihat ada bangunan setengah jadi yang dipakein "baju" yang terbuat dari kain warna-warni yang bertuliskan "Welcome to Bandung". Ooh, betapa indahnya kota Bandung hari itu.
Sampai di Jl. Naripan, bener aja, kita dihadang patroli keamanan yang bilang kalo kita ga boleh masuk ke Jl. Asia Afrika. Ya udah. Akhirnya kami parkir di Jl. Naripan dan berjalan kaki ke perempatan Jl. Asia Afrika. Ternyata di sana udah ada segerombolan orang yang punya niat yang sama dengan kami. Jadi, bergabunglah kami dengan mereka.
Berdiri...berdiri...nengok kanan..nengok kiri...wait a minute, kita lagi nunggun apa sih? What the hell am I doing here? Yah, beginilah kalo kemakan bujuk rayu orang. Trus temen saya foto2 di bawah bendera2 ama anak2nya. Lalu kita nebak2 di mana tempat para sniper bersembunyi? (Kita nebaknya sih mereka ada di gedung baru yang ada di seberang Gedung Keuangan, hehehe) Trus, tebak-tebakan bendera negara manakah ini? Yah, mau apa lagi coba? Oya, ada satu lagi. Di trotoar tempat kami berdiri2, ada beberapa lampu jalan model klasik yang tampak baru dipasang. Bagus deh, tapi kurang jelas fungsinya. Waktu gw di sana kan masih sore, jadi belum ada lampu yang nyala. Udah gitu, di sana kan udah ada lampu jalan biasa yang nyalanya cukup terang.
Setelah setengah jam nunggu, datanglah rombongan PM Singapura (kata salah satu petugas patroli). Lewatlah beberapa mobil dan bus di depan kita, trus langsung masuk ke tempat parkir Hotel Panghegar.
Yang mana PM Singapur-nya? Entahlah.
Trus? Habis itu? Pulang deh kita. Wahahaha...garing ya? Pas pulang, ternyata di Jl. Sultan Agung mati lampu. Wah, tumben-tumbenan nih mati lampu. Pasti gara-gara KAA nih (buat nyalain lampu jalan tadi, hehehe). Kesannya emang su'udzon banget ya. Tapi, hari itu Bandung emang terkesan tambal sulam banget sih. Jalan2 yang dilewatin para delegasi dibagusin, sementara yang lainnya ya dibiarin aja berantakan.
Jadi, gitu deh. Hari Sabtu itu, gw piknik KAA dan punya cerita baru buat ditulis di sini. :)

* Dua bulan terakhir Bandung penuh dengan sampah gara2 tragedi TPA Leuwi Gajah. Jadi hampir dua bulan sampah ga ada yang ngangkut dan dibiarkan menggunung di hampir seluruh kota Bandung.
** Udah tiga minggu berlalu nih, ternyata tanaman2 itu masih hidup lho.

1 comment:

Pinkan.V said...

aaa.. pengen ke bandung.. *hiks*